RAKYATBENTENG.COM - Sejalan dengan visi misi Gubernur dan Wakil Gubernur Bengkulu pada bidang pengembangan ekonomi, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Bengkulu berkolaborasi dengan Dewan Masjid Indonesia (DMI), hingga saat ini terus memperkuat program Pemberdayaan ekonomi berbasis Masjid.
Terlebih sejak dikukuhkannya DMI Bengkulu oleh Ketua DMI Pusat Jusuf Kalla pada Agustus 2022 lalu, dimana DMI Bengkulu diketuai Hamka Sabri dan Gubernur Bengkulu Rohidin Mersyah sebagai Pembina DMI Provinsi Bengkulu, hingga saat ini juga terus melakukan pembinaan secara massiv kepada seluruh Masjid melalui DMI di tingkat kabupaten/kota se-Provinsi Bengkulu.
Selain itu Jusuf Kalla juga mengajak ummat untuk beramal bagi kemakmuran Masjid dan juga jamaah dan masyarakat sekitar juga makmur dari ibadah dan kehidupan kemasyarakatan. Serta juga Masjid dapat menjadi tempat memajukan ilmu tentang pendidikan dan kesehatan maupun kegiatan lainnya. "Jadi bagaimana Masjid memiliki program-program keagamaan, sosial, pendidikan, kesehatan dan ekonomi untuk masyarakat sekitar," ujar mantan Wakil Presiden RI tersebut pada Kajian Rutin Bulanan Terintegritas Nasional DMI secara hybrid, di Masjid Alif Lam Mim Komplek Kantor Gubernur Bengkulu beberapa waktu lalu. Dengan masyoritas penduduk muslim terbesar di dunia, tentunya masjid memiliki potensi yang sangat besar untuk dapat memberikan dampak kemajuan masyarakat.
"Masjid dan Mushala di indonesia lebih 800 ribu, Masjid saja diperkirakan 300 ribu dan 90 persen Masjid di Indonesia dibangun oleh masyarakat dan diatur oleh masyarakat," terang Jusuf. BACA JUGA:1.070 Peserta Bersaing Rebut ‘Bangku’ MAN IC Benteng BACA JUGA:Mobil Kepala Dinas Satu Ini Rela Ditempeli Banyak Stiker, Buat Apa? Asisten I Setda Provinsi Bengkulu Khairil Anwar mengatakan, Pemprov Bengkulu sangat mengapresiasi dan berterima kasih kepada DMI karena program pemberdayaan ekonomi berbasis Masjid sejalan betul dengan visi misi Gubernur Bengkulu yang menjadikan Bengkulu maju, sejahtera dan hebat.
"Kita tahu bahwa di Bengkulu ini terdapat lebih dari 3 ribu Masjid yang ada kemudian bisa diberdayakan oleh pengurus dan pemerintah setempat untuk pemberdayaan ekonomi, jelas itu akan dahsyat sekali pastinya jika ini digerakkan secara bersama-sama," jelas Khairil Anwar. Disamping itu lanjut Khairil, dengan fungsi Masjid yang tidak hanya sebatas sebagai tempat ibadah tetapi juga juga sebagai fungsi sosial dan ekonomi, juga diharapkan mampu menjadi trend baru bagi seluruh Masjid di Bumi Rafflesia untuk penguatan ekonomi ummat.
"Ini yang kita dorong betul supaya dari hasil kajian bulanan hari ini bisa betul-betul mendatangkan manfaat dan secara nyata dan nanti bisa diaplikasikan oleh seluruh Masjid yang ada di Provinsi Bengkulu," tutupnya.(**)