RAKYATBENTENG.COM – Hulu sungai tepatnya di areal persawahan Desa Rindu Hati Kecamatan Taba Penanjung mengalami abrasi hebat pasca datangnya banjir bandang beberapa hari lalu.
Bahkan, kondisi ini jika tidak cepat diatasi, akan mengancam keberadaan 50 unit rumah warga yang ada di sekitar sungai.
Warga Desa Rindu Hati, Lukman Hakim (42) menyampaikan, akibat banjir bandang tempo hari, tanah di ujung desa yang menjadi penghalang aliran sungai mengalami abrasi.
BACA JUGA:Pernikahan Purna Praja IPDN Ini Disaksikan Wagub, Wawali, Pj Bupati Hingga Mantan Bupati, Penasaran?
BACA JUGA:Nah, Ketua dan Komisioner KPU Diperiksa Bawaslu, Hasilnya
Akibatnya, tidak hanya mengancam persawahan di desa, namun dapat mengancam pemukiman warga.
‘’Kondisi abrasi ini jika tidak diatasi, maka bisa mengancam 50 rumah di Desa Rindu Hati. Semua rumah bisa hanyut. Abrasi itu terjadi pasca banjir bandang yang melanda beberapa hari lalu. Struktur lahan di pinggiran aliran sungai berubah,’’ kata Lukman.
Lukman mengungkapkan, sebelumnya pemerintah desa telah mengusulkan pembangunan bronjong penahan derasnya aliran sungai.
BACA JUGA:Dimeriahkan Artis Daerah Ini, Pengurus Gema BSA dan Bundo Kanduang Gemuja BSA Dilantik
BACA JUGA:Tanah Liat Membuat Jalan Lintas Licin, Ini Tindakan Polres dan BPBD
Namun, hingga saat ini usulan ke Balai Pengelolaan Daerah Aliran Sungai (BPDAS) tak kunjung terealisasi. Kondisinya saat ini, jarak pinggiran sungai ke pemukiman masyarakat berjarak lebih dekat.
‘’Kondisi abrasi inilah kita takutkan. Sebab setiap hari pergerakan tanah digerus aliran sungai terus terjadi. Bila abrasi terus terjadi dan aliran sungai berubah arah, maka setengah dari pemukiman warga akan terendam banjir. Kita berharap pemerintah daerah dapat membantu memberikan solusi di desa kami,’’ demikian Lukman.(**)