RAKYATBENTENG.COM – Aktifitas penjualan tanah liat di Desa Nakau Kecamatan Talang Empat menuai protes dari warga setempat.
Bukan tanpa alasan, aktifitas ini berdampak pada rusaknya jalan lingkungan yang ada di desa tersebut.
Tidak hanya itu, aktifitas ini cukup menimbulkan debu yang mengganggu pernapasan warga sekitar.
Salah seorang warga Desa Nakau yang tidak ingin disebutkan namanya mengatakan, proyek penjualan tanah sudah berlangsung kurang lebih satu tahun. Akibatnya, jalan dalam gang rusak dan berdebu.
‘’Sudah memasuki satu tahun ini penjualan tanah liat berlangsung. Akibatnya, terjadi kerusakan jalan dan membuat jalannya berdebu,’’ katanya.
Senada disampaikan warga lainnya, dengan proyek penjualan tanah sangat mengganggu lantaran memberikan dampak polusi udara yang dapat menimbulkan penyakit.
‘’Kami sebagai warga sekitar proyek penjualan tanah ini merasa terganggu. Terutama polusi udara. Setiap hari berdebu. Takutnya memberikan dampak kepada anak-anak,’’ ujarnya.
Tambahnya, setelah proyek penjualan tanah ini selesai, jalan dalam gang Desa Nakau agar diperbaiki seperti jalan gang sebelumnya.
Kemudian, besar harapannya agar pemerintah desa bisa mengupayakan lampu penerang untuk jalan tersebut.
‘’Kami berharap agar jalan desa ini dibangun seperti semula. Ditambahkan juga untuk lampu penerangan. Mempermudah bagi orang yang sudah tua untuk ke mesjid,’’ harapnya.
Terpisah, Kades Nakau, Elvi Febriyanti mengungkapkan, sebelumnya pemerintah desa sudah melakukan perjanjian dengan penjual tanah.
Seperti akan dilakukan perbaikan jalan setelah proyek selesai.
‘’Kami pemerintah desa sebagai penengah. Sebelumnya sudah ada perjanjian antara warga setempat. Untuk jalan akan diperbaiki setelah proyek penjualan tanah selesai. Seperti jalan yang berlobang semuanya akan diperbaiki,’’ pungkas Elvi.(**)