RAKYATBENTENG.COM – Potensi pariwisata yang ada di Kabupaten Bengkulu Tengah (Benteng) terbilang banyak. Tidak sedikit wisatawan yang ingin berkunjung.
Namun sangat disayangkan, Pemkab Benteng tak bisa memanfaatkan hal tersebut menjadi Pendapatan Asli Daerah (PAD).
Terutama di sektor pemungutan pajak maupun retribusi lantaran pemerintah belum memiliki Peraturan Bupati (Perbup) yang mengatur PAD pariwisata tersebut.
Sehingga PAD tahun 2022 ini masih nol.
Sekdakab Benteng, Drs. Rachmat Riyanto, ST, MAP mengakui bahwa PAD dari sektor pariwisata masih nihil. Bahkan tidak bisa dilakukan penarikan pajak ataupun retribusi lantaran belum adanya perbup.
‘’Untuk perda kita sudah ada. Tetapi aturan turunannya di perbup belum ada. Makanya hal itu yang sedang kita godok di tahun 2023 ini, agar retribusi ataupun pajak sektor pariwisata bisa menambah PAD,’’ kata Rachmat.
Rachmat mengatakan, untuk potensi pariwisata di Benteng nantinya akan menjadi sebuah industri yang bisa menyumbang PAD dalam nominal yang cukup tinggi.
‘’Kita saat ini sedang menggalakkan wisatanya. Karena dua tahun terakhir kita dihadapkan dengan pandemi. Jadi kita tidak bisa apa-apa. Insya Allah kedepan kita sudah bisa melakukan penarikan retribusi ataupun pajak. Tentu kita akan selesaikan dulu perbup,’’ ujar Rachmat.
Terpisah, Kadis Pariwisata Benteng, Edward Noprin, S.Sos mengakui soal PAD dari retribusi pariwisata masih nihil.
Sebab, pihaknya tidak memiliki dasar hukum untuk menarik retribusi pariwisata itu.
‘’Perbup retribusi pariwisata sudah diusulkan ke Bidang Hukum. Namun belum disetujui. Pemkab Benteng sedang melakukan penggodokan perda baru terkait pajak dan retribusi. Kalau PAD retribusi pariwisata masih nol,’’ pungkas Edward.(**)