Usulan Pengusaha Kopi 6 Tahun Tak Diakomodir, Rumah Produksi Bambu Dibangun Miliaran tapi Mubazir

Usulan Pengusaha Kopi 6 Tahun Tak Diakomodir, Rumah Produksi Bambu Dibangun Miliaran tapi Mubazir

dok__rakyatbenteng.disway.id--

RAKYATBENTENG.COM - Sementara Pemkab Bengkulu Tengah (Benteng) melalui Dinas Dagperinkop UKM terkesan menganak-emaskan pelaku usaha atau pengrajin bambu dengan membangunkan gedung senilai Miliaran Rupiah yang hingga kini belum difungsikan, berbanding terbalik dengan usaha kopi, sebagai salah satu komoditas unggulan perkebunan di Benteng justru pengusaha lokalnya kurang diperhatikan. 

Padahal kopi khas Benteng sudah dikenal luas, dan bahkan sudah memiliki pasar tersendiri sampai ke tingkat nasional. 

Salah seorang pengusaha kopi lokal asal Desa Rindu Hati, Kecamatan Taba Penanjung dengan brand Bapak Kopi, Alfred Samsuri atau lebih dikenal Al Fattah cukup menyayangkan tidak difungsikannya rumah produksi bambu. Andai saja bangunan tersebut diperuntukkan bagi pelaku usaha kopi, tentu akan sangat menunjang produktivitas usaha. 

BACA JUGA:Rumah Kemasan dan Rumah Produksi Bambu Senilai Miliaran Rupiah Mubazir

"Seharusnya, mau dia produksi bambu, kopi atau usaha yang lainnya yang penting harus jalan. Dengan biaya yang sangat fantastis seharusnya bisa menghasilkan produksi yang lebih maksimal dan pastinya menghasilkan omzet maksimal juga. Jika saja itu dialihkan ke kami, tentu semaksimal mungkin akan kami manfaatkan," jelas Al Fattah.

"Produk Bapak Kopi ini murni alat-alat produksinya dari kantong pribadi dan berjuang sendiri sampai sudah tembus ke level provinsi. Setelah sudah ada nama di provinsi barulah pemerintah mengecap kalau ini UMKM kita, atau apalah itu. Padahal sudah 6 tahun saya minta bantuan kepada dinas tapi sampai sekarang belum juga dikabulkan," keluh Al Fattah.(ae3)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Sumber: